Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR New Energy Material, di Kendal, Jawa Timur, Rabu (7/7/2024). Adanya pabrik ini akan menjadikan RI produsen anoda terbesar di dunia dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai mencapai 80.000 ton per tahun.

Dengan diinisiasikannya pabrik bahan anoda tersebut, Indonesia memulai ambisinya untuk menjadi pemain global dalam pemasok bahan baterai listrik. Juga dikutip dari peresmian pabrik bahan anoda tersebut, Jokowi menganggap yang terpenting dalam hal ini ialah industri yang berkembang sebagai ekosistem besar dari kendaraan listrik (Electric Vehicle) sudah dikembangkan. Impian membuat ekosistem kendaraan listrik kuat dan terintegrasi yang satu per satu mulai terwujud.
Jokowi lantas membeberkan proyek di beberapa daerah yang mulai berjalan pembangunannya. Menurutnya, jika semuanya berjalan lancar, akan memberikan nilai tambah ekspor yang signifikan dan membuka lapangan pekerjaan yang besar.
Apa sajakah proyek tersebut?
Smelter Nikel di Morowali, Weda Bay, dan lokasi lainnya
Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia melalui pengembangan smelter nikel di berbagai daerah strategis. Di Morowali, Sulawesi Tengah, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadi salah satu kawasan industri utama yang dikelola oleh konsorsium perusahaan seperti Tsingshan Holding Group dan PT Bintangdelapan Group. Smelter di Morowali mampu memproduksi hingga 1 juta ton stainless steel slab per tahun, terutama dalam bentuk nikel pig iron (NPI) yang digunakan dalam pembuatan stainless steel.
Selain di Morowali, Weda Bay Industrial Park di Halmahera, Maluku Utara, juga menjadi salah satu pusat produksi nikel terkemuka. Proyek ini dikelola oleh PT Weda Bay Nickel, sebuah perusahaan patungan antara Eramet, Tsingshan, dan PT Aneka Tambang (Antam). Smelter di Weda Bay memiliki kapasitas produksi hingga puluhan ribu ton nikel per tahun, dengan fokus pada pengolahan nikel untuk industri baterai kendaraan listrik.

Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia
Smelter baru PTFI yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton. Selain menghasilkan katoda tembaga, smelter PTFI juga menghasilkan lumpur anoda yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas dan perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM). Hingga akhir Mei 2024, investasi PTFI untuk pembangunan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia ini telah mencapai 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun.

Smelter tembaga PT Amman Mineral Industri (AMIN)
Proyek ini merupakan anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Smelter ini rencananya akan memproduksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal IV-2024.
Fasilitas smelter tembaga AMMN memiliki total kapasitas input sebanyak 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari peleburan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat yang mencapai 830 ktpa.

Smelter Bauksit Proyek SGAR Mempawah
Proywk ini dikelola PT BAI anak perusahaan PT Inalum dan PT Antam dari Mind ID yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Pabrik ini direncanakan mulai produksi pada kuartal ketiga tahun 2024 dan akan mencapai kapasitas penuh pada awal tahun 2025. Smelter ini akan menghasilkan sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan menggunakan 3,3 juta ton bauksit sebagai bahan bakunya.

Dengan terintegrasinya ekosistem ini ke dalam rantai pasok global, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk domestik, menarik investasi asing langsung, serta menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, pembangunan ekosistem ini juga berkontribusi pada upaya pemerintah dalam mewujudkan ekosistem kendaraan Listrik.
Namun, keberhasilan pembangunan ekosistem ini tidak terlepas dari tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung dan mengembangkan ekosistem ini. Dengan sinergi yang baik, diharapkan ekosistem kendaraan listrik dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
References:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240807103400-4-561039/di-tangan-jokowi-ri-punya-pabrik-baterai-lithium-terbesar-dunia
https://nikel.co.id/2024/08/08/jokowi-sebut-omzet-hilirisasi-nikel-capai-rp510-t/
https://news.detik.com/berita/d-7477418/jokowi-sebut-mimpi-indonesia-punya-ekosistem-kendaraan-listrik-mulai-nyata
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/smelter-pt-freeport-indonesia-di-gresik-resmi-beroperasi
https://investasi.kontan.co.id/news/amman-mineral-internasional-ammn-genjot-penyelesaikan-proyek-smelter-tembaga
https://www.beritasatu.com/ekonomi/2806211/proyek-smelter-alumina-mempawah-perkuat-hilirisasi-bauksit-hingga-industri-aluminium