25.4 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca

Jenis gas spesifik sebagai sumber emisi Gas Rumah Kaca

United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) merupakan perjanjian lingkungan internasional yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi GRK di dunia. UNFCC berdasarkan Penyempurnaan Pedoman IPCC 2006 untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional tahun 2019 mengelompokkan jenis emisi GRK berdasarkan kategori utama sebagai berikut : 

  • Energi : CH4, N2O, CO2, dan prekursor (CO, NOx, NMVC, SOx)
  • IPPU (Industrial Processes & Product Use) : CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, dan SF6
  • Pengelolaan limbah : CH4, N2O, dan CO2
  • Sektor land-based atau AFOLU (Agriculture, Forestry, and Other Land Use)

Berikut merupakan ilustrasi pengelompokan inventarisasi emisi GRK utama :

Sumber Emisi GRK Utama dan Pengelompokkan Inventarisasinya

Sumber emisi Gas Rumah Kaca dari sektor energi

Sektor energi terdiri atas berbagai sub-sektor yang menunjang seluruh kebutuhan sektornya, mulai dari konstruksi hingga produksi yang menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Tabel 1 Rincian data sumber emisi GRK dari sektor energi

Sub-sektorSumber
Industri EnergiPenyulingan minyak bumi Pembangkit listrik Produksi bahan bakar padat
Manufaktur dan KonstruksiBahan kimia Besi baja Logam non-besi Makanan dan minuman Tekstil Bubur kertas dan kertas Peralatan transportasi
TransportasiLahan/Darat Sungai/Danau/Laut Udara
BangunanInstitusi/Komersial Tempat tinggal/perumahan
Sumber : Siagian, U (2024). Bahan Ajar Minggu-7 TM 2204 – Decarbonization and Sustainable Earth Energy. Bandung Institute of Technology.

Penilaian dampak lingkungan dengan Life Cycle Assessment (LCA) dan Carbon Foot Print Analysis

LCA dan carbon footprint analysis merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari aktivitas dan produk suatu perusahaan. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pandangan komprehensif tentang dampak lingkungan, namun berbeda dalam metodologi.

LCA merupakan kompilasi dan evaluasi input, output, dan dampak lingkungan potensial dari suatu produk sepanjang siklus hidupnya. LCA mengkuantifikasi semua input/output dan memungkinkan analisis dampak lingkungan dan total biaya. Carbon footprint merupakan pengukuran dampak lingkungan  yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Penilaian Cradle-to-Grave dalam evaluasi dampak lingkungan

Penilaian ‘Cradle-to-grave’ mempertimbangkan dampak pada setiap tahap siklus hidup produk, mulai dari saat sumber daya alam diekstraksi dan diproses melalui setiap tahap produksi, pengangkutan, penggunaan produk, dan pada akhirnya, pembuangan.

Inventarisasi GRK

Standar Akuntansi dan Pelaporan Emisi Gas Rumah Kaca di Seluruh Rantai Nilai Perusahaan dikelompokkan berdasarkan 3 cakupan, scope 1 (direct emission), scope 2 dan scope 3 (indirect emission)

Untuk cakupan inventarisasi nasional/sub-nasional/sektoral hanya mencakup scope 1

https://www.epa.gov/climateleadership/scope-1-and-scope-2-inventory-guidance
Upstream
Emisi tidak langsung yang tergolong dalam sektor upstream meliputi barang dan jasa yang dibeli, barang modal, kegiatan terkait bahan bakar dan energi yang tidak termasuk dalam scope 1 atau scope 2, transportasi dan distribusi hilir, sampah yang dihasilkan dalam operasi, perjalanan Bisnis, komuter karyawan, dan aset yang Disewa Hilir
Downstream 
Emisi tidak langsung yang tergolong dalam sektor downstream meliputi transportasi dan distribusi hilir, pengolahan produk yang terjual, penggunaan produk yang terjual, perlakuan akhir produk yang terjual, aset yang disewa hilir, waralaba, dan investasi

REFERENCES:

https://kpb.pertamina.com/storage/pdfs/all-reports/other-reports/2023-ghg.pdf
https://www.epa.gov/climateleadership/scope-1-and-scope-2-inventory-guidance
https://jdih.menlhk.go.id/new2/home/portfolioDetails/12/2012/9
https://www.ipcc-nggip.iges.or.jp/public/2006gl/
https://www.ipcc.ch/report/2019-refinement-to-the-2006-ipcc-guidelines-for-national-greenhouse-gas-inventories/
Siagian, U. (2024). Bahan Ajar Minggu-7 TM 2204 – Decarbonization and Sustainable Earth Energy. Bandung Institute of Technology.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles