Jenis gas spesifik sebagai sumber emisi Gas Rumah Kaca
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) merupakan perjanjian lingkungan internasional yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi GRK di dunia. UNFCC berdasarkan Penyempurnaan Pedoman IPCC 2006 untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional tahun 2019 mengelompokkan jenis emisi GRK berdasarkan kategori utama sebagai berikut :
- Energi : CH4, N2O, CO2, dan prekursor (CO, NOx, NMVC, SOx)
- IPPU (Industrial Processes & Product Use) : CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, dan SF6
- Pengelolaan limbah : CH4, N2O, dan CO2
- Sektor land-based atau AFOLU (Agriculture, Forestry, and Other Land Use)
Berikut merupakan ilustrasi pengelompokan inventarisasi emisi GRK utama :

Sumber emisi Gas Rumah Kaca dari sektor energi
Sektor energi terdiri atas berbagai sub-sektor yang menunjang seluruh kebutuhan sektornya, mulai dari konstruksi hingga produksi yang menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Tabel 1 Rincian data sumber emisi GRK dari sektor energi
Sub-sektor | Sumber |
Industri Energi | Penyulingan minyak bumi Pembangkit listrik Produksi bahan bakar padat |
Manufaktur dan Konstruksi | Bahan kimia Besi baja Logam non-besi Makanan dan minuman Tekstil Bubur kertas dan kertas Peralatan transportasi |
Transportasi | Lahan/Darat Sungai/Danau/Laut Udara |
Bangunan | Institusi/Komersial Tempat tinggal/perumahan |
Penilaian dampak lingkungan dengan Life Cycle Assessment (LCA) dan Carbon Foot Print Analysis
LCA dan carbon footprint analysis merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari aktivitas dan produk suatu perusahaan. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pandangan komprehensif tentang dampak lingkungan, namun berbeda dalam metodologi.
LCA merupakan kompilasi dan evaluasi input, output, dan dampak lingkungan potensial dari suatu produk sepanjang siklus hidupnya. LCA mengkuantifikasi semua input/output dan memungkinkan analisis dampak lingkungan dan total biaya. Carbon footprint merupakan pengukuran dampak lingkungan yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Penilaian ‘Cradle-to-grave’ mempertimbangkan dampak pada setiap tahap siklus hidup produk, mulai dari saat sumber daya alam diekstraksi dan diproses melalui setiap tahap produksi, pengangkutan, penggunaan produk, dan pada akhirnya, pembuangan.
Inventarisasi GRK
Standar Akuntansi dan Pelaporan Emisi Gas Rumah Kaca di Seluruh Rantai Nilai Perusahaan dikelompokkan berdasarkan 3 cakupan, scope 1 (direct emission), scope 2 dan scope 3 (indirect emission)
Untuk cakupan inventarisasi nasional/sub-nasional/sektoral hanya mencakup scope 1

Upstream |

Emisi tidak langsung yang tergolong dalam sektor upstream meliputi barang dan jasa yang dibeli, barang modal, kegiatan terkait bahan bakar dan energi yang tidak termasuk dalam scope 1 atau scope 2, transportasi dan distribusi hilir, sampah yang dihasilkan dalam operasi, perjalanan Bisnis, komuter karyawan, dan aset yang Disewa Hilir |
Downstream |

Emisi tidak langsung yang tergolong dalam sektor downstream meliputi transportasi dan distribusi hilir, pengolahan produk yang terjual, penggunaan produk yang terjual, perlakuan akhir produk yang terjual, aset yang disewa hilir, waralaba, dan investasi |
REFERENCES:
https://kpb.pertamina.com/storage/pdfs/all-reports/other-reports/2023-ghg.pdf
https://www.epa.gov/climateleadership/scope-1-and-scope-2-inventory-guidance
https://jdih.menlhk.go.id/new2/home/portfolioDetails/12/2012/9
https://www.ipcc-nggip.iges.or.jp/public/2006gl/
https://www.ipcc.ch/report/2019-refinement-to-the-2006-ipcc-guidelines-for-national-greenhouse-gas-inventories/
Siagian, U. (2024). Bahan Ajar Minggu-7 TM 2204 – Decarbonization and Sustainable Earth Energy. Bandung Institute of Technology.